setelah lulus SMA |
Aku bukan tipe-tipe cewek yang feminim tapi bukan tipe cewek tomboy. Tapi banyak yang bilang kalau aku tuh tomboy. Gak tau kenapa ya,,aku juga bingung. apa mungkin gara-gara aku anak karate? Tapi gak semua anak karate itu tomboy ataupun beringasan loh. Hatinya anak karate juga bisa selembut hati ibu. Emang sih anak karate itu dididik menjadi pribadi yang tegas tapi gak seseram apa yang mereka pikirkan di luar sana. Tapi jangan sekali-kali bikin gara-gara sama kita, tapi tenang aja anak karate juga cinta damai kok.
Aku itu paling suka renang, lari, tidur, sama makan (pastinya lah). Tapi kenapa ya badanku tetep segini terus? Padahal aku suka yang namanya olahraga. Dan aku juga suka sama yang namanya tantangan. Aku pengen banget mendaki gunung jaya wijaya. Padahal hiking gunung arjuna aja belum pernah, mau sok-sokan naik gunung jaya wijaya. Tapi biarin deh apa kata mereka yang menganggap aku aneh dan aku pengen banget naik gunung Fuji. Tapi, ini emang aku. Tiwi anak aneh, supel, cerewet, solid, dan entah apa yang mereka pikirkan tentang aku. Tapi insyaAllah aku akan merubah diriku menjadi pribadi yang lebih baik.
Aku anak perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara. Kakak sama adikku laki semua. Mungkin itu juga salah satu faktor aku dikatain tomboy. Padahal aku cuma pengen melindungi ibuku dan keluargaku. Tapi semenjak kuliah dan mulai pakai rok, sisi feminimku tumbuh, meskipun itu hanya sedikit. Dan aku akan tetap menjadi diriku sendiri. Gak peduli dengan persepsi orang lain tentang aku. "Aku hanya punya dua tangan yang cukup untuk menutup kedua telingaku saja".
0 komentar:
Posting Komentar